Foto: Axon Labs Limited |
PENJUALAN barang
konsumsi melalui e-commerce sepanjang 2017
lalu tumbuh 50 persen!
Lembaga Survei Nielsen Indonesia mengkonfirmasi mulai
adanya pergeseran pola belanja masyarakat untuk barang konsumsi kemasan atau fast
moving consumer good (FMCG) dari ritel konvensional ke e-commerce (toko elektronik).
Seperti dilansir dari CNNIndonesia, Rabu (21/2/2018), Managing
Directore Nielsen Indonesia, Agus Nurudin mengatakan, penjualan FMCG pada
sepanjang tahun lalu tercatat tumbuh 50 persen. Kendati demikian, porsi
penjualan e-commerce dari total penjualan ke seluruhan FMCG baru mencapai 1,6
persen.
"Kalau bicara ritel konvesional, pertumbuhannya
tidak begitu bagus, tetapi e-commerce untuk FMCG ini naiknya dua kali
lipat," ujar Agus Nurudin di Jakarta, Rabu (21/2/2018).
Agus menjelaskan, ke depan penjualan FMCG melalui e-commerce
akan tumbuh semakin cepat. Namun, dia
belum bisa meramal kapan tepatnya penjualan lewat e-commerce bisa menyalip
ritel konvensional untuk sektor tersebut.
"Kemungkinan untuk bisa menyalip ritel konvensional masih
lama, melihat porsinya yang baru mencapai 1,6 persen," terang dia.
Agus menambahkan, pada tahun lalu pertumbuhan konsumsi memang
mengalami pelemahan yang tercermin dari data Badan Pusat Statstik (BPS).
Konsumsi masyarakat, menurut dia, tertekan terutama pada kelompok kelas
menengah bawah.
"Untuk menengah atas, pendapatannya masih bagus,
jadi tidak ada penurunan daya beli, tapi mungkin pergeseran belanja, Tapi
memang untuk menengah ke bawah kami lihat agak sedikit tertekan dari sisi konsumsi,"
jelas dia.
Menurut Agus, saat ini penjualan melalui e-commerce masih
didominasil oleh produk elektronik dan travel. Adapun pembelian barang atau
jasa melalui e-commerce, menurut Agus, saat ini didominasi kaum muda.
0 komentar: